Untuk Jiwa yang Telah Hadir dalam Hidupku

Kemampuan kita terkadang timbul
disaat kita tersakiti atau terlukai..

Marah adalah api yang membakar jiwa
Keberanian adalah puncak dari kekesalan jiwa..

Ikhlas adalah ketenangan hati
Hidup ini bukan untuk disesali
Tertawa adalah kebahagiaan
Mengeluh adalah pengecut..

Dulu aku punya pengalaman pahit tentang mantan kekasihku. Kenagan itu selalu tertulis dalam hati dan kuungkapkan dengan nyanyian-nyanyian jiwa yang menuntut kebenaran. Tapi ah... sudahlah tidak ada gunanya menyesal. Karena segala sesuatu ada hukum "Sebab Akibat" seperti firman Allah : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan Ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakan." (Q.S. Al-Baqarah 2:286).

Mungkin lagu yang tepat :
Meninggalkanku tanpa perasaan
Hingga ku jatuhkan airmata
Kekecewaan ku sungguh tak berarah
Biarkan ku harus bertahan

Setelah bertemu dengan Bambang Prakuso. Akhirnya, alhamdulillah saya menemukan ilmu baru. Yaitu hukum Gravitasi (mental) atau The Law of Attraction. Lalu saya rubah sakit hati ini menjadi kekuatan pikiran. Keluhan, umpatan, kemarahan, kedengkian adalah energi negatif. Maka saya balik energi negatif itu menjadi energi positif, dengan mengubah musibah jadi peluang, rugi menjadi untung, susah menjadi senang. Energi negatif inilah yang saya gunakan untuk meraih impian (he..he..he..). Tanpa susah-susah belajar saya sudah punya kekuatan untuk sukses.

Pikiran manusia seperti magnet atau bumi yang menarik suatu perasaan yang berasal dari alam semesta. Kalau kita berfikir senang, maka kita akan senang, dan semua orang akan menagkap rasa senang itu dari kita.

Dendam, sakit hati, dan iri hati tidak membuat kita jauh lebih baik daripada orang yang membuat Anda sakit hati. Kita perlu situasi kondisi yang jenius, yakni kondisi dimana gelombang pikiran Anda turun dari Betha (di atas 12 putaran per detik) ke arah gelombang Alpha (sekitar 8-12 putaran per detik). Di saat itulah otak kita tenang dan Anda bisa melakukan afirmasi dan visualisasi.

Terakhir : "Ucapkanlah terima kasih kepada orang yang menyakiti hati Anda (heu..heu..heu...)."