Mahasiswa Beromzet Miliaran

Di usia yang baru menginjak 23 tahun, Elang Gumilang sudah menjadi pengusaha dengan catatan omzet hingga miliaran rupiah. Namanya melambung sebab Elang berhasil menyambet sejumlah penghargaan bergengsi bidang wirausaha, seperti Wirausaha Muda Mandiri Terbaik Indonesia Tahun 2007 dan Indonesia’s Top Young Entrepreneur 2008. Elang membangun deretan rumah tipe 22/60 dan tipe 36/72 di daerah Bogor. Berkat subsidi dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat, rumah tersebut di tawarkan seharga Rp 25 juta-37 juta per unitnya. Hanya dengan DP Rp 1 juta-3,7 juta dan cicilan muli dari Rp 124.000,00-290.000,00 per bulan selama 15 tahun, mereka sudah bisa memiliki rumah tersebut.

Jiwa wirausahanya sendiri mulai terasah saat ia mengenyam pendidikan di SMA 1 Bogor. Ketika itu, Elang bertekad saatnya nanti lulus SMA, ia ingin bisa membiayai kuliahnya sendiri tanpa menggantungkan diri pada orang tuanya. Diam-diam Elang pun berbisnis kecil-kecilan dengan berjualan donat keliling. Lumayan juga, setiap hari dia bisa mengantongi setidaknya Rp 50.000,00. Ketika masuk kampus IPB, jiwa bisnis Elang pun berlanjut. Di tingkat pertama IPB, Elang berjualan sepatu dan supplier lampu bolam di asrama IPB. Setelah tidak bisnis sepatu, Elang kebingungan mencari bisnis apalagi. Di mulai mempunyai ide untuk menjual lampu di kampusnya. Peluang bisnis lampu sendiri diawali ketika Elang melihat banyak lampu di IPB yang redup. Uniknya, strategi bisnis lampu itu nyaris tanpa modal. Sekadar bermodal surat dari kampus, ia melobi salah satu perusahaan lampu untuk menyetok lampu di kampusnya. Dan ternyata, proposalnya gol. Setiap penjualan, ia pun mendapat keuntungan hingga Rp 15 juta.
Di tingkat dua, sebab perputaran uang pada lampu sangat lambat, Elang pun beralih pada bisnis berjualan minyak goreng. Satu persatu toko di sepanjang kawasan kampus, ia titip minyak. Karena menguras tenaga, ia pun memutuskan berhenti bisnis minyak. “Saya mulai mikir bisnis yang pakai otak,” kata Elang. Kemudian ia pun beralih ke bisnis lembaga kursus bahasa Inggris di kampusnya. Adapun modalnya, ia patungan bersama kawan-kawannya.

Elang juga menyebutkan agar para wirausahawan pemula jangan terlalu banyak ragu dalam memulai bisnis. “Biasanya, suka mengeluh tidak ada modal. Padahal, modal tidak identik dengan uang, modal itu bias juga berbentuk nama baik dan relasi,” tutur Elang. “Yang penting adalah niat harus benar, berani keluar dari zona aman, dan sungguh-sungguh mengerjakan, dan tentunya sinergis dari keyakinan pada Allah SWT, ilmu, dan ikhtiar,” ungkap Elang, lagi.