Asas Ekonomi Cina

Ekonomi Cina cenderung berada pada permintaan dan pasar yang luas. Dalam usaha menguasai pasar dunia. Terkadang, Cina lupa bahwa di negaranya banyak timbunan barang dari luar. Produk Cina banyak yang diekspor. Tetapi, produk Cina belum mencapai kualitas yang ditetapkan. Saya pernah berbincang-bincang dengan orang keturunan Cina, yang saudaranya masih ada di Cina. Cina mempunyai prinsip “Berapapun harga beli masyarakat, Cina mampu menciptakannya”. Contohnya, produk nokia yang murah buatan Cina. Indonesia membeli dengan harga yang sangat murah, tapi Cina mampu menciptakannya. Berbeda dengan Jepang yang mengutamakan kualitas. Kelebihannya, produk Cina dapat ditemukan di seluruh dunia dan dengan harga murah. Sehingga masyarakat yang kurang mampu tidak ketinggalan teknologi.

Asas ekonomi yang memberi keuntungan dan kemajuan kepada kedua belah pihak adalah satu formula keberhasilan ekonomi Cina. Cina beruntung karena dapat menerima investor asing dalam jumlah yang banyak. Para investor asing menanamkan modal dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar. Pada saat yang sama, para investor itu juga berharap dapat membuka jalan untuk masuknya produk-produk mereka. Oleh karena itu tidak adil jika Cina mengharapkan keuntungan dari investor asing, tetapi tidak bersedia berbagi keuntungan dengan Negara lain.

“Reform is China’s Second Revolution.” Deng Xiaoping. Sebuah jawaban diberikan PM Cina, Wen Jiabao, “Kunci sukses Cina terletak pada kebijakan reformasi ekonomi yang pertama diperkenalkan pada 1978”. Wen juga menegaskan, sosialisme terbukti dapat mempraktikan ekonomi pasar. Sedangkan Hu berkata bahwa, warga Cina perlu mengambil hasil-hasil yang menguntungkan dari pencapaian-pencapaian politik umat manusia tanpa perlu meniru sistem politik barat. Pencapaian ekonomi Cina menggunaka pendekatan “Sosialisme dengan karakter bangsa Cina”. Melalui pendekatan ini, kebijakan ekonomi harus mempromosikan dan mendukung investasi asing, namun pemerintah tetap memegang kendali penuh atas sektor moneter dan fiskal dengan sistem politik yang tetap otoriter. Nilai positif yang kita dapat ambil adalah implementasi yang berkesinambungan dari setiap kebijakan yang dibuat pascareformasi.

Ini yang terjadi di Indonesia, Cina memberikan kredit Rp 10,9 Triliun atau 1 miliar dolar AS kepada Indonesia. Syaratnya Pemerintah Indonesia harus beli produk Cina. Fasilitas buyer credit itu berarti kita membeli barang-barang Cina. Dan mereka akan mencairkan 1 miliar dolar. Fasilitas pembiayaan kredit Cina tidak khusus diperuntukan bagi sektor atau departemen tertentu di Indonesia. Penyediaan fasilitas dari Cina dapat digunakan untuk membiayai apa saja yang dikehendaki. Kata Dirjen Pengelola Utang Depleu Rahmat Waluyanto.

Ini bisa menjadi modal asal Indonesia bekerja dengan cerdas. Cukup sulit orang mendapatkan kepercayaan dalam hal investasi. Uang harus menjadi uang, kita bisa memperoleh keuntungan jika kita kreatif.