Konflik Israel Palestina Part 2

Israel terus mengadakan pembantaian, pada 1953-1955 terjadi pembunuhan masal seratus warta Palestina oleh Pasukan Khusus Israel yang dipimpin oleh Kapten Ariel Sharon. Sejak 1948, teror dan pengusiran warga Palestina terus berlanjut secara sistematis. Israel terus melanggar batas perjanjian dan terus menyerang para pengungsi Palestina.

Pada akhir Oktober 1956, lima puluh warga Palestina di pedesaan Kafar Qassem dibunuh secara massal. Pada saat yang sama, dengan menyerang Mesir, Israel bergerak menuju Terusan Suez. Terkenal dengan Perang Sinai ini berakhir dengan didudukinya Sinai dan Gaza selama empat bulan oleh Israel. November tahun yang sama, ratusan warga Palestina di Gaza dibunuh tentara Israel. Berdasarkan perjanjian rahasia Israel, Inggris, dan Prancis. Dua negara kuat Eropa ini menyerang daerah Terusan Suez dan Mesir dengan alasan menjaga keamanan pelayanan.
Palestina tidak tinggal diam. Pada tahun 1965, Fatah (organisasi gerilyawan Palestina) melancarkan operasi militer pertama dengan meledakan pipa air minum Israel. Pada tahun 1967 terjadi perang ketiga antara Israel dan Arab yang terkenal denga Perang Enam Hari.

Selang beberapa bulan masih pada tahun 1967, rencana pembangunan permukiman Zionis dimulai. Dalam tempo setahun setelah perang, lebih dari 12.000 orang Yahudi tinggal di sana. Lebih dari 400.000 warga Palestina kembali terusir karena perang, dan 900 tentara Mesir tawanan Israel mati dibunuh. Warga Palestina pun semakin terdesak ke wilayah Jalur Gaza, Tepi Barat. Hingga akhir 1967 Zionis sudah menempati lebih dari 80% bumi Palestina. Sekarang sudah berdiri lebih 270.000 permukiman Israel di Tepi Barat dan 200.000 di Jerusalem timur. Pembangunan ini tidak lain merupakan upaya untuk mendirikan "dinding apartheid" dan mengisolasi Tepi Barat.

Kelompok resisten (Hamas) yang menguasai Jalur Gaza sejak 2007, tetap berupaya mempertahanka bumi Palestina. Walaupun dalam perkembangannya, Palestina mengalami perpecahan antara kelompok moderat (Fatah) yang diakui AS dan kelompok resisten (Hamas) yang dianggap teroris oleh AS.

Sementara itu, negara-negara Arab juga terpecah menjadi dua kubu, moderat dan resisten. Maka perpecahan ini dimanfaatkan oleh Israel dengan membumihanguskan Palestina melalui serangan udara, laut, dan dilanjutkan invasi darat pada 4 Januari 2009. Apa yang harus kita lakukan untuk perdamaian dunia? Salah satunya adalah sama dengan yang dilakukan Inggris.